ISMI ANISA: Januari 2014

Jumat, 03 Januari 2014

0

TUGAS KE 7-8



Resensi Buku Akuntansi
Judul AKUNTANSI PERBANKAN : Akuntansi Transaksi Bank Dalam Valuta Rupiah
No. ISBN : 979-8458-03-6
Penulis : N. Lapoliwa , Daniel. S. Kuswandi
Penerbit : Institut Bankir Indonesia

Jumlah Halaman : 454 hlm
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi(L x P) : -
Kategori : Akuntansi
Bonus : -
Text Bahasa : Indonesia •

SINOPSIS BUKU – AKUNTANSI PERBANKAN : Akuntansi Transaksi Bank Dalam Valuta Asing.

Akuntansi perbankan adalah Proses akuntansi bank bertujuan untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan, dan penafsiran data keuangan guna memenuhi kebutuhan berbagai pihak. Laporan keuangan bank harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau Teknik pembukuan, posting, dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu Bank.

Akuntansi Perbankan : Akuntansi transaksi bank dalam valuta rupiah Jilid 1 menyediakan cakupan mendalam tentang konsep pengertian akuntansi pada umumnya dan bagaimana penerapannya pada perusahaan bank. Untuk membedakan aplikasi akuntansi dari satu jenis perusahaan terhadap jenis perusahaan lainnya dapat diidentifikasi melalui system rekeningnya. Disamping itu buku ini sangat bermanfaat untuk dijadikan referensi bagi para mahasiswa , mengingat bahwa pembahasan dalam buku ini dilakukan secara sistematis, jelas dan mudah ditangkap para mahasiswa akuntansi maupun professional dalam perbankan .

Daftar Isi:
Bab 1              Pengertian Akuntansi
Bab 2              Laporan keuangan Bank
Bab 3               Proses Akuntansi
Bab 4               Akuntansi kliring manual
Bab 5               Akuntansi kliring Otomatis
Bab 6               Giro
Bab 7              Tabungan
Bab 8              Simpanan Berjangka
Bab 9              Traveller Cheques Dalam valuta asing
Bab 10            Surat berharga yang diterbitkan
Bab 11             Pinjaman yang diterima
Bab 12             Kewajiban lain lain
Bab 13             Pinjaman Subordinasi
Bab 14             Modal pinjaman
Bab 15             Modal Bank
Bab 16             Kas dan Bank
Bab 17             Surat Berharga
Bab 18             Kredit yang diberikan
Bab 19             Penyertaan
Bab 20             Aktiva Tetap
Bab 21             Aktiva lainnya
Bab 22             Transfer dalam negeri
Bab 23             Inkaso dalam negeri
Bab 24             Perdagangan dalam negeri
Bab 25             Safe Deposit Box (SDB)
Bab 26             Credit card
Bab 27             Dana pembayaran rekening titipan (Payment Point)
Bab 28             Dana setoran naik haji
Bab 29             Komitmen
Bab 30             Kontinjensi
Bab 31             Pendapatan Bank
Bab 32             Beban Bank
Bab 33             Jurnal umum
Bab 34             Buku besar
Bab 35             Neraca saldo
Bab 36             Pos- pos penyesuaian dan Neraca lajur
Bab 37             Laporan Laba Rugi
Bab 38             Neraca
Bab 39             Laporan perubahan Posisi keuangan
Bab 40             Penutupan Buku

TENTANG PENULIS
Drs, N. Lapoliwa, Akt. MBA, lahir di Kolenodale Sulawesi tanggal 18 Mei 1938. Dari tahun 1956 sampai dengan 1971 bekerja pada Direktorat Akuntansi Negara, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara , Departement Keuangan RI (Sekarang : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ). Sejak tahun 1972 samapai sekarang bekerja pada Bank Indonesia Jakarta, Sebagai tenaga pengajar pada lembaga pengembangan perbankan  Indonesia (sekarang : Instituk Bankir Indonesia) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS Jakarta.

Daniel S, Kuswandi dilahirkan di Jakarta tahun 1955 tahun 1981 tamat dari Universitas Padjajaran Bandung Jurusan Akuntansi dengan register Negara D. 2716. Tahun 1988 tugas belajar ke San Diego State University, untuk mengikuti preparatory program bersama harvad Institute for intimation Development di San Diego Calivornia – USA.  








Resensi Film

Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck :
  • Sutradara : Sunil Soraya
  • Produser : Sunil Soraya
  • Pemain : Herjunot Ali, Pevita Pearce, Reza Rahadian, Jajang C. Noer, Ninik L. Karim
  • Genre : Drama romantis, Sejarah
  • Tanggal Rilis Perdana : 19 Desember 2013
  • Durasi : Selama 2 jam 49 menit.
  • Studio : Soraya Intercine Films
Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini membutuhkan sedikitnya 600 pemain dengan 100 diantaranya harus berperawakan bule karena film ini mengambil set di zaman penjajahan Belanda era 1930-an. Proses pembuatan film ini memakan waktu hampir 5 tahun karena memang ada riset untuk melengkapi itu semua. Proses syuting dilakukan di beberapa kota seperti Padang, Medan, Batam, dan Makassar.

Film yang posternya sempat di protes oleh masyarakat Minang karena dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai Islami ini dibintangi oleh bintang-bintang muda terkenal seperti Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahadian. 


Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck berkisah tentang kasih tak sampai antara sosok pemuda tampan berdarah Minang-Bugis bernama Zainuddin diperankan Herjunot, dengan dara cantik Hayati (Pevita Pearce), perempuan yang murni keturunan Minang.
Nusantara tahun 1930-an, dari tanah kelahirannya Makasar, Zainuddin (Herjunot Ali) berlayar menuju kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Di sana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di persukuannya. Kedua muda-mudi itu jatuh cinta. Namun, adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan cinta mereka berdua. Zainuddin hanya seorang melarat yang tak bersuku; karena ibunya berdarah Bugis dan ayah berdarah Minang, statusnya dalam masyarakat Minang yang bernasabkan garis keturunan ibu tidak diakui. Oleh sebab itu, ia dianggap tidak memiliki pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan Hayati adalah perempuan Minang santun keturunan bangsawan.
Pada akhirnya, lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz (Reza Rahadian), laki-laki kaya terpandang yang lebih disukai keluarga Hayati daripada Zainuddin. Kecewa, Zainuddin pun memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainudin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.
Tetapi sebuah peristiwa tak diduga kembali menghampiri Zainuddin. Di tengah gelimang harta dan kemasyhurannya, dalam sebuah pertunjukan opera, Zainuddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya. Pada akhirnya, kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya; Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki kapal Van der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, kapal yang dinaiki Hayati tenggelam. Sebelum kapal tenggelam, Zainuddin mengetahui bahwa Hayati sebetulnya masih mencintainya.