OPINI
TENTANG JOB SEEKER (PENCARI LAPANGAN KERJA) DAN JOB CREATOR (PENCIPTA LAPANGAN
KERJA)
Pada
kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai job seeker dan job creator,
sebenarnya sudah tidak asing lagi ditelinga kita mendengar kata job seeker (pencari
lapangan kerja) di negara kita ini masih banyak sekali pencari lapangan kerja
diperusahaan swasta maupun negeri mereka ingin berbondong-bondong untuk
bersaing menjadi karyawan di perusahaan yang mereka inginkan, padahal kita tahu
sendiri jumlah lapangan kerja di negara kita ini masih cukup terbatas dan
menjadi salah satu pegawai bukan merupakan salah satu cara untuk membuat hidup
menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. Bisa kita lihat berapa banyak
jumlah mahasiswa-mahasiswi yang lulus ingin berwirausaha, itu buat saya masih
cukup jarang, karena di pola pikir mereka pasti setelah lulus harus mendapatkan
pekerjaan sebagai karyawan diperusahaan-perusahaan besar, apalagi lowongan
pekerjaan khususnya untuk pegawai negeri (PNS) dibuka setiap tahunnya meski
jumlah yang melamar pekerjaan lebih banyak dibandingkan dengan posisi yang
diharapkan dan itu juga PNS hanya untuk mengisi posisi pegawai yang sudah habis
masa kerjanya (pensiun). Belum lagi dengan masyarakat yang menganggur yang
termasuk dalam kalangan berpendidikan tinggi , itu semua sangat mengkhawatirkan
dengan melihat perekonomian Indonesia saat ini.
Tidak heran
sekali banyaknya masyarakat yang menganggur karena salah satu faktor calon
pegawai yang tidak lulus tahap seleksi dan menjadi daftar antrian panjang jumlah
angkatan yang semakin bertambah lagi setiap tahunnya. Bisa dikatakan bahwa job
seeker ini merupakan penyebab tingginya angka pengangguran. Semestinya dari
saat masih mengenyam pendidikan mereka harus mempunyai mindset bahwa setelah
lulus mereka menjadikan dirinya untuk siap bekerja dan menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri dan kemudian mempunyai usaha yang maju dan berkembang
kemudian memiliki pegawai dalam keahliannya masing-maing serta dapat
mensejahterakan semua karyawannya. Dalam hal ini program kewirausahaan
mahasiswa perlu ditingkatkan dan dikembangkan sebagai seorang individu yang
aktif dan mampu memulai bisnis baru yang mempunyai pengetahuan luas dengan
skill yang menunjang, karena dalam berwirausaha
harus berani bersaing untuk mengexplorasi ide bisnis dan menjadikannya
bernilai.
Untuk memulai menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan menjadi
job creator (pencipta lapangan kerja) ini sebenarnya harus dibuktikan secara
nyata bekerja langsung dilapangan , seperti kita sebagai seorang mahasiswa bisa
sedikit demi sedikit mencoba hal ini, contohnya saja apabila kita mempunyai
modal yang cukup , atau tempat yang memadai kita bisa saja membuka usaha
fotocopy di area kampus, selain ramai dan diminati ini juga menjadi peluang
besar untuk kita berwirausaha. Atau mungkin membuka tempat laundry disekitar
area kos tempat mahasiswa tinggal selama kuliah.Ini semua adalah bebarapa
contoh kecilnya saja yang saya paparkan.
Pengembangan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa Perguruan
Tinggi dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa agar
mahasiswa/alumni memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang
mengutamakan inovasi, kreativitas dan kemandirian. Desain pembelajaran yang
diberikan adalah pembelajaran yang berorientasi atau diarahkan untuk
menghasilkan business entrepreneur terutama
yang menjadi owner entrepreneur atau
calon wirausaha mandiri yang mampu mendirikan, memiliki dan mengelola
perusahaan serta dapat memasuki dunia bisnis dan dunia industri secara
profesional.
Menjadi job creator seperti yang kita tahu harus
menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif dan harus mampu menghadapi segala
resiko atau peluang yang ada disekitar, selalu berusaha untuk berprestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang
kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif. Selain itu seorang job creator sangat membantu
pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. membangun semangat
kewirausahaan yang tangguh ditengah tengah masyarakat kita yang masih
mengantungkan harapan yang tinggi pada pilihan menjadi karyawan seringkali
mengalami banyak hambatan. Seandainya saya diberikan pilihan antara ingin
menjadi job seeker atau job creator tentu saya lebih memilih job creator dengan
kemampuan yang dimiliki dan modal yang cukup besar , tentunya disini saya bisa
membangun, merintis usaha yang saya inginkan . Saya tertarik untuk menciptakan
usaha kuliner dengan cita rasa yang unik berbeda dengan yang lainnya walaupun
usaha kuliner ini persaingannya sangat berat. Jika usaha saya berhasil nantinya
saya akan memperluas usaha ini dengan membuka berbagai gerai di beberapa
wilayah tentunya dengan mempunyai beberapa karyawan dan kerabat kerja yang
mendukung dalam kesuksesan usaha saya. Walaupun mempunyai tahap-tahap
tersendiri untuk mencapai semuanya dan saya memungkinkan bahwa dalam setiap
memulai berwirausaha itu pasti mengalami namanya jatuh bangun dan kegagalan
atau kerugian yang tidak bisa kita prediksikan kapan itu bisa terjadi. Namun
ketidakmampuan manajemen juga merupakan kelemahan pemahaman terhadap persoalan
keuangan; investasi yang buruk dan perencanaan yang jelek adalah sejumlah
variabel yang menentukan jatuh bangunnya sebuah usaha. Intinya menjadi seorang
job creator itu mempunyai nilai yang lebih istmewa dibandingkan dengan job seeker
yang hanya bekerja pada orang lain bukan membuat lapangan kerja untuk orang
lain. Mungkin hanya ini gambaran yang bisa saya jelaskan mengenai job seeker
dan job creator semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar